ProKontra, Magetan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan menggelar rapat koordinasi lintas sektor guna menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau tahun ini.
Bertempat di Pendopo Surya Graha, Rabu (30/7/2025), Pemkab menegaskan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti, secara tegas mengingatkan bahwa karhutla adalah ancaman serius yang harus menjadi perhatian bersama, terutama karena Magetan memiliki wilayah rawan seperti Gunung Lawu dan Gunung Bancak.
“Magetan memiliki resiko bencana yang tinggi, salah satunya karhutla yang harus diwaspadai bersama karena dampaknya sangat mengancam kehidupan masyarakat,” tegas Bupati.
Ia mengingatkan kembali kejadian luar biasa pada 2015 dan kebakaran di tahun-tahun berikutnya, yang sebagian besar dipicu oleh kelalaian manusia.
Bupati meminta semua pihak membangun kesadaran kolektif dan terus memperkuat kolaborasi serta pengawasan, dari tingkat desa hingga kabupaten.
“Tingkatkan koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, kelompok/komunitas, masyarakat, akademisi, dan media, atau yang dikenal dengan istilah pentahelix, untuk penanggulangan bencana dengan semangat gotong royong,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan sekaligus Ex Officio Kepala BPBD, Muhtar Wahid, menjelaskan bahwa musim kemarau diprediksi berlangsung hingga Oktober mendatang.
Pemkab disebut telah membentuk Satgas Karhutla yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Perhutani, perangkat desa, serta dinas terkait lainnya.
“Langkah antisipatif juga kami lakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar lereng Gunung Bancak dan hutan rakyat di 29 desa/kelurahan pada delapan kecamatan,” jelas Muhtar.
Kepala Perhutani KPH Lawu DS, Adi Nugroho, juga menambahkan bahwa pihaknya telah membentuk satgas internal sejak April lalu, yang siaga di puncak hingga kaki Gunung Lawu.
Selain itu, pihaknya juga telah memetakan petak-petak rawan untuk langkah pencegahan. “Upaya ini sudah berjalan paralel dan akan terus kami tingkatkan,” kata Adi.
Pemkab berharap, melalui sinergi lintas sektor dan peningkatan kewaspadaan, kejadian karhutla di tahun ini dapat dicegah sedini mungkin demi menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat.