banner 728x250

Unesa Kampus 5 PSDKU Magetan Dorong Literasi Digital Aparatur Desa Lewat Pelatihan Aplikasi Pintar Berbasis Web

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 5 PSDKU Magetan mendorong peningkatan literasi digital aparatur Desa Mojorejo, Kecamatan Kawedanan, melalui pelatihan aplikasi pintar berbasis web, Senin (4/8/2025).

ProKontra, Magetan – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 5 PSDKU Magetan mendorong peningkatan literasi digital aparatur Desa Mojorejo, Kecamatan Kawedanan, melalui pelatihan aplikasi pintar berbasis web.

Kegiatan yang berlangsung Senin (4/8/2025) ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan dihadiri oleh tokoh masyarakat Magetan, Sujatno.

Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan administrasi, pelayanan publik, dan komunikasi dengan warga. Sebelumnya, tim PKM telah melakukan observasi dan forum group discussion (FGD) bersama aparatur desa pada Juni–Juli 2025.

Dalam arahannya, Sujatno mengapresiasi langkah Unesa yang dinilainya selaras dengan kebutuhan desa.

“Peningkatan kemampuan aparatur desa menjadi hal krusial agar pelayanan publik dapat berjalan secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saya berharap melalui pelatihan ini dapat menjadi langkah praktis dalam rangka mengoptimalkan pelayanan publik di Desa Mojorejo,” ujarnya.

Direktur Kampus 5 Unesa, Prof Dr Sarmini M Hum, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata kontribusi universitas dalam mendekatkan riset dan inovasi kepada masyarakat.

“Pelatihan aplikasi pintar berbasis web ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas pelayanan publik di Desa Mojorejo, serta dapat menjadi role model bagi desa lain di Kabupaten Magetan,” jelasnya.

Pelatihan diikuti oleh kepala desa, sekretaris desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), aparatur desa, hingga tim Unesa. Materi yang diberikan mencakup standar pelayanan minimal desa (SPM Desa), pengelolaan sistem informasi berbasis web, administrasi, hingga manajemen keuangan desa.

Kegiatan ini juga dilengkapi simulasi praktik dan studi kasus, sehingga aparatur desa bisa langsung menerapkan solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelayanan publik. Unesa berharap, program ini menjadi fondasi dalam mewujudkan tata kelola desa yang profesional, transparan, dan akuntabel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *