ProKontra, Ponorogo – Festival Karawitan Umum dalam rangkaian Grebeg Suro 2025 menyuguhkan persaingan ketat antar grup. Sebanyak 25 grup terdaftar, namun hanya 15 yang tampil memeriahkan panggung di Pendopo Agung Ponorogo pada 18-19 Juni 2025.
Grup Dwija Budaya Laras dari SMPN 2 Balong akhirnya keluar sebagai juara pertama dalam festival tersebut. Mereka dinilai tampil apik dan harmonis.
“Penilaiannya dari segi garapan, dari segi penyajian, dari segi rasa. Dan, mereka itu bisa menyajikan sesuai dengan porsinya,” ujar Sunarya, salah satu juri festival, Minggu (22/6/2025).
Sunarya menambahkan, kualitas seluruh peserta nyaris setara sehingga proses penjurian berlangsung ketat. “(Penampilan peserta) bagus-bagus. Kami sebagai juri jujur saja kewalahan dalam arti nilai semuanya itu bagus. Semua hampir rata nilainya itu,” katanya.
Grup Panji Laras Iromo dari Desa Gelang Lor, Kecamatan Sukorejo, berhasil menyabet posisi runner-up, disusul oleh Manuhara, grup yang digawangi para guru Bahasa Jawa dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP Ponorogo, di posisi ketiga.
Selain piala dan uang pembinaan, para pemenang juga mendapatkan hadiah menarik berupa seperangkat alat musik gamelan.
Penampilan para peserta dinilai oleh tiga juri, yakni Sunarya, Sarji, dan Bagus Danang Surya Putra. Meskipun tidak semua grup yang mendaftar hadir di panggung, namun kompetisi tetap berjalan dengan atmosfer yang kompetitif dan meriah.
“Saya amat sangat mengapresiasi kemajuan (seni karawitan di Ponorogo) karena setiap tahun pasti ada event karawitan, tidak hanya 1-2 kali,” imbuh Sunarya, mengapresiasi perkembangan karawitan di Bumi Reyog.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Lisdyarita, dan Kepala Disbudparpora Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi turut hadir dalam penyerahan piala. Bupati berharap gelaran serupa di tahun mendatang bisa lebih besar dan semarak.