ProKontra, Magetan – Pemkab Magetan kembali menggelar Safari Ramadan 1446 H sebagai wujud kedekatan dengan masyarakat.
Selama tiga hari berturut-turut, rombongan Forkopimda menyambangi berbagai masjid di Magetan, tak hanya untuk bersilaturahmi tetapi juga menyalurkan bantuan bagi warga yang membutuhkan.
Safari Ramadan diawali di Masjid Baiturrohim, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Senin (4/3/2025). Pj Bupati Magetan bersama jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat melaksanakan shalat Isya serta Tarawih berjamaah.
“Momentum bulan Ramadan ini harus dimanfaatkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat ukhuwah Islamiyah,” ujar Pj Bupati Magetan.
Ketua MUI Magetan, KH Ahmad Fatoni, juga mengingatkan pentingnya menjaga hati selama Ramadan. “Jangan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan prasangka buruk dan memperbanyak dzikir,” pesannya.
Di kesempatan ini, Pemkab Magetan menyalurkan zakat fitrah kepada kepala desa se-Kecamatan Poncol untuk didistribusikan kepada warga yang berhak.
Kemudian, pada Rabu malam (5/3/2025), rombongan Safari Ramadan tiba di Masjid Roudhotul Jannah, Dusun Jomblang, Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Sujarwo, perwakilan takmir masjid.
“Semoga kegiatan ini bisa membawa ketenteraman dan menjadikan Magetan sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang baik dan mendapat ampunan dari Allah,” harapnya.
Tausiyah malam itu disampaikan oleh H. Wagimun dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Magetan, yang mengajak jamaah untuk bersyukur dan menjalankan ibadah dengan keikhlasan.
Kegiatan Safari Ramadan ditutup di Masjid Ar Rohman, Desa Bayem Taman, Kecamatan Kartoharjo, Kamis (6/3/2025). Tausiyah dari KH. Wasis Ayib Rosyidi, menyoroti pentingnya berbagi di bulan suci.
“Siapa yang memberi makan orang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa,” tuturnya, mengutip hadits Nabi.
Sebagai bentuk kepedulian, Pemkab Magetan menyerahkan bantuan alat shalat, Al-Qur’an, serta zakat fitrah dari Baznas kepada masyarakat setempat.
Dengan berakhirnya rangkaian Safari Ramadan ini, diharapkan hubungan antara pemerintah, ulama, dan warga semakin erat, serta nilai-nilai keagamaan makin kokoh di tengah masyarakat.
