banner 728x250

Ratusan Warga Desa Mategal Parang Gelar Aksi Tuntut Kepala Desa Mundur

Aksi Warga Mategal Parang

ProKontra, Magetan – Sebanyak 100 warga Desa Mategal, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, menggelar aksi protes di depan Balai Desa Mategal pada Kamis (9/1/2025).

Aksi yang dipimpin oleh Khoiri, Ketua Gapoktan sekaligus Ketua LPM, ini mengecam kinerja Kepala Desa Sugiono yang dianggap tidak transparan dan tidak memenuhi ekspektasi masyarakat.

Massa menyuarakan berbagai keluhan, seperti kesulitan dalam pelayanan publik, perilaku arogan kepala desa, hingga tuduhan adanya penyalahgunaan dana desa.

“Kami menuntut transparansi anggaran dan laporan terkait penggunaan dana desa, karena selama ini tidak ada kejelasan sama sekali,” kata Khoiri dalam orasinya.

Para peserta aksi juga menyoroti ketidakadilan dalam pembangunan, salah satunya adalah pembangunan jalan di RT 11 yang dianggap tidak perlu, sementara kondisi jalan rusak dan masalah irigasi yang memicu banjir justru diabaikan.

Selain itu, warga juga menyesalkan tidak dilibatkannya LPM dalam musyawarah desa mengenai pembangunan dan penggunaan anggaran.

“Modal BUMDes tidak pernah terealisasi, tanah kas desa tidak ada laporan transparansinya. Bantuan sosial hanya dinikmati kerabat kepala desa. Kami merasa dikhianati oleh pemimpin yang seharusnya bekerja untuk masyarakat,” ujar Khoiri dengan tegas.

Pada pukul 09.45 WIB, beberapa perwakilan warga diterima untuk mediasi dengan pihak terkait, seperti Danramil 0804/04 Parang, Kapolsek Parang, Camat Parang, Sekdes, dan BPD. Kepala Desa Sugiono menyatakan komitmennya untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan transparansi.

“Kami akan berkoordinasi dengan perangkat desa untuk memastikan transparansi dalam rencana dan hasil pembangunan, serta berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi,” ungkap Sugiono dalam sesi mediasi.

Namun, hingga mediasi berakhir pada pukul 10.30 WIB, belum ada kesepakatan yang dicapai. Meskipun tidak ada pemberitahuan resmi kepada kepolisian, aksi ini berjalan aman dan tertib hingga massa bubar pada pukul 11.00 WIB.

Warga menegaskan bahwa mereka akan terus mendesak pergantian kepala desa jika tidak ada perubahan signifikan dalam kinerja Sugiono.

“Kami ingin pemimpin yang benar-benar peduli pada kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, bukan yang hanya mementingkan kepentingan pribadi,” tegas Khoiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *