ProKontra, Ponorogo – Warga Kecamatan Ngrayun kini dapat menikmati layanan kesehatan yang lebih dekat dengan diresmikannya Puskesmas Selur pada Jumat (27/12/2024).
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, meresmikan fasilitas kesehatan yang diberi nama Puskesmas Selur Martamurdiyani sebagai penghormatan kepada keluarga Martoyuwono yang mewakafkan tanah seluas 5.015 meter persegi untuk pembangunan puskesmas ini.
“Kami beri nama Puskesmas Selur Martamurdiyani, untuk mengenang jasa besar almarhum Bapak Martoyuwono dan Ibu Murdiyani. Wakaf ini semoga menjadi amal jariah yang pahalanya terus mengalir,” ujar Bupati Sugiri dalam peresmian tersebut.
Sugiri juga mengajak hadirin untuk mendoakan almarhum dan keluarga yang telah berkontribusi besar dalam pembangunan fasilitas ini.
Puskesmas Selur kini menjadi akses kesehatan yang lebih mudah bagi lima desa di Kecamatan Ngrayun, yaitu Selur, Cepoko, Sendang, Wonodadi, dan Temon. Sebelumnya, warga harus menempuh perjalanan jauh dan melewati medan terjal untuk menuju puskesmas induk.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, menjelaskan bahwa fasilitas ini dilengkapi layanan rawat inap dengan kapasitas 10 tempat tidur dan akan melayani pasien BPJS Kesehatan setelah proses akreditasi selesai pada awal 2025.
“Kami sudah siapkan tenaga kesehatan lengkap, mulai dari dokter, perawat, bidan, hingga petugas laboratorium. Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat di daerah terpencil dapat pelayanan kesehatan lebih cepat dan mudah,” ungkap Dyah Ayu.
Puskesmas Selur juga menambah jumlah puskesmas induk di Kabupaten Ponorogo menjadi 32, dari sebelumnya 31. Kehadiran fasilitas ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi warganya.
“Pembangunan Puskesmas Selur sejalan dengan visi Ponorogo Hebat, khususnya di bidang kesehatan. Kami ingin masyarakat mendapatkan hak pelayanan kesehatan yang adil dan profesional,” tutur Dyah Ayu.
Dengan luas bangunan mencapai 1.104 meter persegi, Puskesmas Selur diharapkan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut berkontribusi dalam pengembangan fasilitas umum demi kemaslahatan bersama.
Warga sekitar, yang sebelumnya mengandalkan pondok kesehatan desa (ponkedes), kini dapat menikmati akses layanan kesehatan yang lebih baik dan mudah.