ProKontra, Ponorogo – Polres Ponorogo mencatatkan hasil positif dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025. Jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sebesar 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam operasi yang digelar mulai 23 Maret hingga 8 April 2025 itu, Satlantas Polres Ponorogo mencatat 19 kasus kecelakaan. Angka ini turun dari 23 kasus yang terjadi pada Operasi Ketupat tahun 2024.
“Secara persentase, jumlah kejadian memang turun. Namun dari sisi pelaku, pelajar masih mendominasi kecelakaan,” kata Kasatlantas Polres Ponorogo, AKP Bayu Pratama Sudirno, Senin (14/4/2025).
Meski penurunan kasus tercatat, korban jiwa tidak mengalami perubahan. Jumlah korban meninggal dunia tetap satu orang, sama seperti tahun lalu. Sedangkan korban luka ringan justru naik tipis, dari 29 menjadi 30 orang.
Yang cukup mencolok, nilai kerugian material justru meningkat dari Rp23,5 juta menjadi Rp29,8 juta.
“Jadi meskipun jumlah kasus turun, dampak ekonominya justru lebih tinggi,” lanjut AKP Bayu.
Dari total 20 orang yang terlibat dalam kecelakaan, 8 di antaranya merupakan pelajar. Bahkan, ada yang masih berusia 14 tahun. Selain pelajar, terdapat pula 11 karyawan dan 3 PNS yang turut terlibat dalam insiden lalu lintas.
Sementara itu, Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo mengungkapkan bahwa pihaknya aktif melakukan langkah preventif, baik menjelang maupun selama pelaksanaan Operasi Ketupat.
“Edukasi ke sekolah dan masyarakat dilakukan secara intensif. Tim rider pun diturunkan untuk menyampaikan pesan keselamatan berkendara. Alhamdulillah hasilnya positif,” pungkas Kapolres.