banner 728x250

Pemancing Hanyut di Magetan, Tim SAR Sisir Sungai Hingga 8,5 Kilometer

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Magetan, TNI-Polri, serta relawan terus menyusuri aliran sungai sepanjang 8,5 kilometer sejak pagi hingga sore.

ProKontra, Magetan – Tragedi pemancing hanyut di Sungai Gonggang, Desa Jambangan, Lembeyan Wetan, Magetan, terus menyita perhatian.

Hingga Minggu (16/3), Aditya Yoga Pratama (23) yang terseret banjir saat memancing bersama rekannya belum juga ditemukan.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Magetan, TNI-Polri, serta relawan terus menyisir sungai dengan membagi tim ke tiga sektor pencarian. Mereka menyusuri aliran sungai sepanjang 8,5 kilometer sejak pagi hingga sore.

Namun, derasnya arus dan rintangan alami seperti barongan serta tumpukan sampah membuat pencarian semakin menantang.

Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Nanang Pujo Prasetiyo, mengatakan bahwa pencarian memasuki hari pertama secara teknis, meski peristiwa sudah terjadi dua hari lalu.

“Kami kerahkan sekitar 80 personel dari berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD Magetan, relawan, serta TNI-Polri. Masyarakat juga ikut membantu pencarian,” ujarnya, Minggu (16/3).

Sebelumnya, Aditya Yoga Pratama dan Muhammad Fajar Firmansyah (21) memancing di Dam Murmo, Sungai Gonggang, pada Sabtu (15/3) sore.

Sekitar pukul 15.00 WIB, banjir kiriman dari wilayah atas datang mendadak. Fajar berhasil selamat setelah bertahan dengan berpegangan pada batang bambu, sedangkan Aditya terseret derasnya arus dan hilang.

Kapolsek Lembeyan, AKP Sunarto, menegaskan bahwa warga sekitar sebenarnya sudah memperingatkan kedua pemuda tersebut mengenai potensi banjir.

“Daerah atas hujan deras, sehingga menyebabkan banjir. Warga sekitar sudah memberi peringatan, namun keduanya tidak mendengarkan,” jelasnya.

Sampai Minggu sore, tim belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Pencarian sempat dihentikan sementara karena hujan deras di hulu yang membuat debit air meningkat dan membahayakan tim di hilir.

Jika dalam tujuh hari korban tak kunjung ditemukan, tim SAR akan melakukan evaluasi bersama keluarga dan pihak terkait untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Harapan kami, sebelum batas waktu pencarian, korban bisa segera ditemukan,” tambah Nanang.

Rencananya, pencarian akan diperluas hingga Bengawan dengan menggunakan perahu mesin untuk menjangkau area yang lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *