ProKontra, Ponorogo – Pemerintah Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, menggelar kegiatan ziarah dan doa bersama ke makam para leluhur desa, Jumat (4/7/2025).
Kegiatan ini menjadi bentuk penghormatan kepada para pendiri desa sekaligus upaya memperkuat akar budaya lokal melalui tradisi spiritual di bulan Suro.
Ziarah dimulai dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga di 14 titik makam yang tersebar di berbagai penjuru desa. Kegiatan ini diikuti oleh jajaran pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat yang bersama-sama menyusuri jejak perjuangan para leluhur.
Kepala Desa Karangpatihan, Eko Mulyadi, S.IP, mengatakan bahwa kegiatan ini mengangkat tema “Karangpatihan Ngluhurake Leluhur, Mendhem Ati, Nyambung Roso” sebagai simbol penghormatan dan rasa terima kasih atas jasa para pendahulu yang telah membabat dan membangun wilayah Karangpatihan.
“Ziarah ini bukan sekadar rutinitas, tetapi wujud rasa terima kasih dan penghargaan kami kepada para leluhur. Kita ingin menyambung rasa dan meneruskan nilai-nilai perjuangan serta budaya yang telah mereka wariskan,” ungkap Eko.
Lebih lanjut, Eko menyebut bahwa kegiatan ziarah ini sebelumnya masih berlangsung secara sporadis. Namun mulai tahun ini, tradisi tersebut akan diresmikan sebagai agenda tahunan yang digelar setiap bulan Suro, beriringan dengan rangkaian acara Bersih Desa.
“Ziarah makam ini akan kita jadikan tradisi tahunan agar tidak putus di tengah jalan. Ini cara kita menjaga akar budaya dan spiritualitas masyarakat Karangpatihan. Tradisi semacam ini akan terus kita dilestarikan sebagai warisan luhur yang menguatkan identitas dan kebersamaan masyarakat desa,” pungkasnya.
Ziarah makam ini menjadi momentum penting bagi warga Karangpatihan untuk meneguhkan rasa syukur, menyambung roso, dan menjaga warisan nilai-nilai luhur agar tetap hidup di tengah arus perubahan zaman.
