banner 728x250

Libur Lebaran, Wisata Magetan Tembus 183 Ribu Pengunjung, Telaga Sarangan Masih Jadi Primadona

Ribuan wisatawan memadati Telaga Sarangan pada musim libur lebaran 2025.

ProKontra, Magetan – Libur Lebaran 2025 kembali membawa berkah bagi sektor pariwisata di Kabupaten Magetan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Telaga Sarangan masih menjadi destinasi favorit, menyumbang jumlah pengunjung terbanyak dari total 183.991 wisatawan yang tercatat selama periode 22 Maret hingga 7 April 2025.

“Alhamdulillah, kunjungan wisatawan selama libur Idulfitri kemarin mencapai 183.991 orang. Ini melebihi prediksi awal kami,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Magetan, Joko Trihono, Selasa (8/4/2025).

Dari angka tersebut, Telaga Sarangan mencatat 128.762 pengunjung, disusul oleh Mojosemi Forest Park 7.233 orang, Taman Ria Iswahjudi 5.161 orang, dan Taman Bunga Refugia 3.454 orang. Selain itu, tempat-tempat wisata lain termasuk spot kuliner juga menyumbang lebih dari 13 ribu kunjungan.

“Angka ini merupakan akumulasi dari berbagai titik wisata. Tidak hanya Sarangan, tapi juga lokasi-lokasi pendukung lain yang tersebar di seluruh Magetan,” lanjut Joko.

Terkait keamanan dan kenyamanan selama masa liburan, Joko menyebut semuanya berjalan lancar dan terkendali. Tidak ada insiden besar yang dilaporkan, dan kepadatan lalu lintas masih tergolong wajar untuk kawasan wisata.

“Dari awal kita sudah lakukan rapat koordinasi dan mitigasi. Sejauh ini semua berjalan aman dan lancar. Kalaupun ada kemacetan, itu masih dalam batas wajar untuk kawasan wisata,” imbuhnya.

Ia juga memastikan bahwa selama liburan, tidak ada kenaikan harga tiket masuk. Tarif tetap dipatok Rp 10 ribu untuk anak-anak dan Rp 20 ribu untuk dewasa, dengan tambahan sumbangan untuk bulan dana PMI yang telah disepakati.

Dari sisi pelayanan, Pemkab Magetan juga mulai menerapkan sistem pembayaran digital melalui QRIS. Namun, karena belum semua pengunjung terbiasa, sistem manual tetap disediakan.

“Ini bagian dari upaya kita meningkatkan akuntabilitas dan pelayanan. Tapi karena belum semua masyarakat terbiasa dengan sistem digital dan perbankan, jadi kami tetap siapkan layanan manual,” jelasnya.

Dari hasil evaluasi, sekitar 10 persen pengunjung sudah menggunakan QRIS, sementara sisanya masih memilih transaksi tunai. Untuk mendukung sistem ini, jaringan internet di kawasan wisata seperti Telaga Sarangan juga dijaga agar tetap stabil.

“Kami juga pastikan jaringan di area wisata seperti Sarangan tetap stabil, karena didukung oleh WiFi untuk mendukung pemantauan dan sistem pembayaran elektronik,” tutup Joko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *