ProKontra, Magetan – Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menegaskan bahwa bentrok dua perguruan silat yang terjadi di Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, bukan dipicu oleh perguruan lokal. Insiden tersebut melibatkan pihak dari luar Kabupaten Magetan.
“Berdasarkan informasi terbaru dari Pak Budi, ternyata ada pihak dari perguruan silat luar Kabupaten Magetan yang memicu perselisihan dan pengrusakan. Masyarakat sekitar kemudian melakukan pengamanan wilayah,” terang Erik, Senin (21/4/2025).
Kericuhan terjadi pada Minggu (20/4/2025), saat salah satu rombongan pesilat melintas usai mengikuti acara halalbihalal. Dalam perjalanan menuju Madiun, mereka dicegat kelompok lain hingga terjadi adu mulut dan situasi nyaris memanas.
“Ketika rombongan hendak kembali ke Madiun, terjadi penyekatan oleh kelompok lain. Untungnya, aparat kami bersama Pak Dandim langsung melakukan pendekatan, sehingga massa akhirnya membubarkan diri,” jelas Kapolres.
Beruntung, tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Aparat gabungan dari Polres, TNI, dan Brimob turun tangan cepat untuk mengendalikan situasi. Pemantauan terus dilakukan hingga malam hari demi mencegah konflik lanjutan.
Paska insiden, seluruh perguruan silat di Magetan sepakat menandatangani deklarasi damai. Kapolres berharap kejadian serupa tidak terulang.
“Ini murni kesalahpahaman dua belah pihak. Tidak perlu terjadi lagi, apalagi sampai meresahkan masyarakat,” tandasnya.