ProKontra, Magetan – Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Magetan, Tim Kewaspadaan Dini Kabupaten Magetan menggelar rapat koordinasi di Harmadha Joglo, Selosari, Kamis (13/3/2025).
Rakor ini membahas pemetaan titik rawan dan strategi pengamanan guna memastikan PSU berlangsung aman dan kondusif.
Plh Kepala Bakesbangpol Magetan, Rudy Harsono, menyatakan bahwa meskipun situasi di Magetan masih tergolong kondusif, potensi konflik sosial tetap perlu diwaspadai.
“Jelang PSU Pilkada Magetan pada 22 Maret nanti, kita harus mengantisipasi potensi perpecahan di masyarakat. Apalagi, ini berdekatan dengan Idul Fitri yang seharusnya menjadi momen kebersamaan,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pemetaan, PSU yang akan digelar di empat TPS yang tersebar di tiga desa berpotensi menimbulkan ketegangan. Dugaan pelanggaran pemilu, seperti politik uang dan pembagian sembako, menjadi salah satu faktor yang diawasi secara ketat.
Untuk itu, pengamanan di lokasi PSU akan diperketat guna mencegah gesekan antarpendukung pasangan calon.
Dalam upaya menjaga stabilitas politik dan sosial, Pemda, KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri diminta bersinergi untuk memastikan jalannya PSU yang aman dan demokratis.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemilih dan relawan, untuk menjaga suasana tetap kondusif,” tambah Rudy.
Hasil PSU di empat TPS ini masih berpotensi mempengaruhi perolehan suara secara keseluruhan, sehingga semua pihak diminta tetap waspada agar proses pemungutan suara berlangsung adil dan lancar.
“Kita harus memastikan tidak ada gangguan yang bisa menghambat jalannya proses demokrasi,” tegasnya.
Tim Kewaspadaan Dini akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan serta memberikan rekomendasi kepada Forkopimda untuk langkah-langkah strategis ke depan.
“Mari bersama-sama menciptakan suasana Magetan yang aman dan damai, baik sebelum, saat, maupun setelah PSU,” pungkasnya.