banner 728x250

Eks Napiter Magetan Ingatkan Bahaya Paham Radikal: Jangan Sampai Terjebak!

ProKontra, Magetan – Pernah terjerumus dalam jaringan radikal, Latip alias Gaja (35), mantan narapidana terorisme (napiter) asal Magetan, kini mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh paham ekstrem.

Menjelang Idulfitri, ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kewaspadaan terhadap ideologi yang menyesatkan.

“Paham radikal adalah jalan yang salah dan menyesatkan,” ujarnya.

Latip mengisahkan bagaimana dirinya dulu masuk ke dalam paham radikal melalui media sosial dan kelompok pengajian tertutup. Awalnya, ia hanya mengikuti kajian, namun perlahan-lahan terhasut hingga akhirnya terlibat dalam aksi yang bertentangan dengan hukum.

Kini, pria yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Ngruki Solo dan Boyolali ini menyesali keputusannya di masa lalu. Ia berkomitmen menjalani hidup lebih baik dan berusaha mencegah generasi muda agar tidak mengikuti jejak yang sama.

“Saya menyia-nyiakan waktu dan merugikan banyak orang. Sekarang saya ingin mengajak generasi muda untuk tidak mudah terpengaruh ajaran yang menyesatkan,” katanya.

Menurutnya, kelompok radikal kerap menyasar individu yang sedang mengalami krisis identitas atau memiliki masalah pribadi. Mereka memanfaatkan celah tersebut untuk merekrut anggota baru.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memperkuat nilai kebangsaan, toleransi, dan pemahaman agama yang moderat.

“Kita harus saling merangkul dan membantu mereka yang kesulitan agar tidak terjerumus dalam paham radikal,” tambahnya.

Setelah bebas, Latip berusaha membangun kembali kehidupannya dengan berdagang jajanan dan minuman kesehatan di Magetan. Bersama istrinya yang berasal dari lingkungan pesantren, ia fokus mencari nafkah dan meninggalkan masa lalunya.

Perjalanannya kembali ke masyarakat tidak lepas dari program deradikalisasi pemerintah serta bimbingan aparat keamanan, termasuk kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN). Latip mengaku mendapat banyak dukungan yang membantunya beradaptasi kembali.

“Saya sudah memutus hubungan dengan teman-teman lama yang dulu tergabung dalam kelompok radikal. Saya tidak tahu lagi perkembangan mereka sekarang,” tegasnya.

Meski belum siap membagikan pengalamannya secara luas, Latip tetap berperan dalam menjaga keamanan di Magetan. Ia beberapa kali diundang dalam acara resmi seperti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI yang diselenggarakan Pemkab dan Polres Magetan.

Jelang Idulfitri, ia berkomitmen untuk ikut menjaga situasi tetap kondusif.

“Saya ingin hidup tentram, nyaman, dan damai bersama keluarga di Magetan. Saya siap menjaga kondusifitas daerah ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *