ProKontra, Magetan – Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-96 yang digelar di Pendopo Kelurahan Tonatan pada Rabu (18/12/2024), Bunda Lisdyarita, Wakil Bupati Ponorogo, berbagi inspirasi tentang bagaimana perempuan dapat berdaya dan terus berkarya tanpa melupakan peran mereka di keluarga.
Bunda Lisdyarita menyampaikan bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, sosial, dan politik, serta memiliki hak yang setara dengan laki-laki dalam pembangunan masyarakat.
“Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk berkontribusi di berbagai bidang, termasuk pendidikan, sosial, dan politik,” ujar Bunda Lisdyarita dalam acara tersebut.
Selama berbagi pengalaman, Bunda Lisdyarita menceritakan perjalanan kariernya sebagai Wakil Bupati Ponorogo yang padat dengan aktivitas dari pagi hingga larut malam. Ia menekankan bahwa bekerja untuk masyarakat adalah tanggung jawab yang harus dijalankan dengan ikhlas.
“Ketika saya sudah jadi Wakil Bupati, saya harus siap dari jam 6 pagi hingga 3 pagi. Jika kita sudah dipercaya masyarakat, kita harus ikhlas. Saya bukan hanya milik keluarga, tetapi juga milik masyarakat Ponorogo,” ujarnya.
Meski memiliki jadwal yang padat, Bunda Lisdyarita tetap mengutamakan perannya sebagai ibu. Ia menekankan pentingnya membagi waktu dengan bijak agar dapat menjalankan tugas di publik dan keluarga secara seimbang, seperti menyempatkan diri untuk memasak dan berkumpul dengan keluarga di pagi hari.
Untuk lebih mendekatkan pemerintah dengan perempuan, Bunda Lisdyarita meluncurkan program “Hallo Bunda,” yang memberikan ruang bagi perempuan untuk berbagi cerita, mengungkapkan masalah, dan mencari solusi bersama pemerintah.
“Mari kita berbagi jika ada permasalahan, karena wakil bupati njenengan perempuan. Jika ada sesuatu hal, bisa langsung kontak ke saya. Saya akan memberikan program ke depan, Hallo Bunda, jadi bunda-bunda bisa langsung curhat,” ungkapnya.
Bunda Lisdyarita juga mengingatkan pentingnya semangat dan kepercayaan diri bagi perempuan yang menjalani berbagai peran. “Kita harus semangat terus, apalagi kita sosok ibu, istri, anggota organisasi, dan pekerja. Di situlah kita harus pandai membagi waktu,” ujar Bunda Lisdyarita dengan penuh semangat.
Peringatan Hari Ibu ini menjadi momen penting untuk menghargai peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat, dan Bunda Lisdyarita telah membuktikan bahwa perempuan dapat menjadi agen perubahan yang berdaya dan berkarya tanpa melupakan tugas-tugas di rumah.