banner 728x250

Jelang Idul Adha, Disnakkan Magetan Keliling Pasar Pastikan Hewan Kurban Sehat dan Cukup Umur

Tim medis veteriner dikerahkan keliling pasar hewan untuk memeriksa kesehatan dan kelayakan hewan kurban.

ProKontra, Magetan – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magetan tak tinggal diam.

Tim medis veteriner dikerahkan keliling pasar hewan untuk memeriksa kesehatan dan kelayakan hewan kurban.

Pemeriksaan dilakukan sejak awal Juni di sejumlah titik pusat perdagangan hewan seperti Pasar Hewan Kawedanan, Pasar Pahingan Maospati, Pasar Plaosan, hingga pasar-pasar hewan lainnya di wilayah Magetan.

“Pemeriksaan ini sudah rutin kami lakukan setiap menjelang Idul Adha. Tujuannya untuk memastikan hewan yang dijual sehat dan tidak terjangkit penyakit menular. Sejauh ini, kondisi ternak yang diperiksa di Magetan cukup baik dan tidak ditemukan adanya penyakit berbahaya,” terang Kepala Disnakkan Magetan, Nur Haryani, Selasa (3/6/2025).

Pemeriksaan mencakup kondisi fisik hewan mulai dari mata, gigi, bulu, hingga kuku. Salah satu indikator utama adalah umur hewan, yang dicek melalui gigi untuk memastikan hewan sudah ‘poel’ alias cukup umur sesuai syariat kurban. Hewan yang dinyatakan layak akan diberi penanda khusus.

“Selain tidak cacat, performa hewan juga jadi indikator utama. Mata cerah, bulu mengilap, dan postur tubuh sehat menandakan hewan layak untuk kurban,” tambah Haryani.

Disnakkan juga menyiapkan tim pengawas yang akan turun langsung ke lokasi penyembelihan saat hari H, baik di rumah potong hewan (RPH) maupun di lokasi pemotongan darurat yang ditunjuk panitia kurban tingkat desa dan kecamatan.

Terkait kekhawatiran masyarakat soal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Nur Haryani memastikan bahwa kondisi di Magetan saat ini aman. Meski beberapa daerah sekitar seperti Ngawi dan wilayah Jateng kembali mencatatkan kasus baru, Magetan masih bertahan di status nol kasus.

“Kita tetap waspada. Edukasi ke peternak terus kami lakukan. Setiap kegiatan pemeriksaan juga dibarengi dengan sosialisasi pentingnya vaksinasi PMK. Harapannya, masyarakat semakin sadar bahwa vaksinasi itu bukan sekadar program pemerintah, tapi bagian dari tanggung jawab bersama menjaga kesehatan ternak,” tegasnya.

Program vaksinasi PMK di Magetan terus berjalan. Vaksin diberikan dua kali dalam setahun dengan jadwal enam bulanan. Disnakkan berharap para peternak makin peduli akan pentingnya vaksinasi untuk menciptakan perlindungan maksimal.

“Vaksinasi itu mirip seperti imunisasi COVID-19. Nggak perlu tunggu sakit dulu, baru bertindak. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” pungkas Haryani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *