ProKontra, Magetan – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan kepada keluarga korban kecelakaan maut yang terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Magetan.
Penyerahan bantuan duka cita tersebut berlangsung di Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha, Senin (26/5/2025) malam, dalam suasana haru dan penuh empati.
Kecelakaan tragis yang terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 lalu itu melibatkan KA Malioboro Ekspres yang melaju dari arah Yogyakarta menuju Madiun. Tujuh sepeda motor disambar kereta, mengakibatkan empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan tiga lainnya mengalami luka berat.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah memberikan bantuan kepada keluarga empat korban meninggal dunia serta lima korban luka-luka. Ia datang didampingi Bupati Magetan, Forkopimda, jajaran kepala OPD, serta perwakilan instansi terkait.
“Saya dibantu oleh Pak Kapolres untuk bisa bersilaturahmi dengan ahli waris dan anggota keluarga korban, termasuk yang masih dirawat di RSUD,” ujar Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga memimpin pembacaan surat Al-Fatihah sebelum menyampaikan sambutan. Ia mendoakan agar para korban yang meninggal mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
“Mudah-mudahan mereka dipanggil Allah dalam keadaan husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ucapnya tulus.
Khofifah juga memberikan semangat kepada keluarga korban yang ditinggalkan dan mendoakan kesembuhan bagi korban luka-luka. “Yang ditinggalkan mudah-mudahan diberi kekuatan, kesabaran. Dan bagi yang masih dirawat, semoga lekas pulih dan diberi kesembuhan,” lanjutnya.
Tak hanya menyerahkan bantuan, Khofifah turut menyoroti pentingnya pengamanan di perlintasan kereta api. Ia menyebut masih ada perlintasan tanpa palang pintu atau tanpa penjaga, yang rawan menimbulkan kecelakaan.
“Koordinasi terus kami lakukan, mana yang menjadi kewenangan Pemprov, mana milik PT KAI. Semua kita data. Karena palang pintu itu harus ada penjaganya supaya bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” tegasnya.
Sebagai langkah modernisasi, Khofifah juga mengungkap bahwa Pemprov Jatim pernah meluncurkan model palang pintu berbasis artificial intelligence (AI), dan akan terus mendorong upaya pemanfaatan teknologi untuk keselamatan warga.
“Waktu itu kami hadir langsung saat peluncuran. Jadi upaya pencegahan terus kami dorong, termasuk pemanfaatan teknologi,” pungkasnya.
Pemerintah Provinsi Jatim berkomitmen terus memperkuat pengawasan dan peningkatan keselamatan di jalur-jalur rawan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.