banner 728x250

Dua Tahun Setengah CFD Magetan Berjalan, Bukan Semankin Ayem Namun Semangkin Ruwet Ada Apa Dibalik Itu ?

Dua Tahun Setengah CFD Magetan Berjalan, Bukan Semankin Ayem Namun Semangkin Ruwet Ada Apa Dibalik Itu?

Ilustrasi Opini CFD Magetan

ProKontra, Magetan – Awal ide berdirinya Car Free Day (CFD) dilakukan oleh Rudi Setiawan CS yang bersurat ke Dinas Perhubungan Magetan, saat itu Kepala Dinas Perhubungan, Welly Kristianto bilang jangan pribadi sifat suratnya harus kelompok biar cepat di ACC.

Rudi Setiawan CS melakukan upaya agar CFD harus bisa berdiri, dengan gigihnya pihaknya melakukan sosialisasi ke para pedagang yang ingin ikut jualan menggunakan mikrophon keliling setiap hari Minggu.

“Siapa saja yang ingin berjualan silahkan tanpa dipungut biaya sepeserpun, dan tolong saat berangkat lokasi bersih pulang juga harus bersih,” ucap Rugos panggilan Akrab Rudi Setiawan.

Awalnya perjalanan tidak ada satu dinas terkait yang merespon berdirinya CFD tersebut, dan akhirnya kurang lebih sudah berjalan kurang lebih dua setengah tahun berjalan lancar aman dan ayem diantara para pedagang.

“Jujur saya sebagai inisiator berdirinya CFD sangat senang karena bisa membuat perekonomian di Kabupaten Magetan berjalan dengan baik dan lancar saat CFD,”kata Rugos.

Namun kurang lebih dari awal tahun 2025 banyak para pedagang berkeluh kesah CFD Magetan menjadi tidak senyaman dulu terlalu banyak aturan dengan terbentuknya paguyuban yang disahkan oleh Pj. Sekda saat ini.

Para pengurus Paguyuban yang dilantik tidak bisa memahimi apa tugas fungsi sebagai pengurun Paguyuban CFD tersebut.

Seharusnya dengan dibentuknya Paguyuban CFD Magetan tersebut yang sudah aman nyaman itu harus lebih aman dan nyaman tidak semangkin runyam.

Yang anehnya dinas terkait yang membidangi tentang UMKM dan Pedagangan menata sejak awal berdirinya CFD, la selama dua tahun setengat mereka kemana saja kok baru turun.

Memang se-Karesidinan Madiun CFD yang berjalan hanya di Kabupaten Magetan dan perputaran uang tidak sedikit makanya dinas terkait turun tangan seolah olah CFD di Magetan merupakan binaannya ini namanya numpang keberhasilan dari sebuah ide seorang Rudi Gos.

Dan perlu diingat, dulu banyak orang yang apatis berdirinya CFD namun apa yang terjadi diluar dugaan pedagang semangkin bertambah namun lahannya hanya segitu, ada yang ingin ikut jualan khususnya warga setempat masih bisa diupayakan karena sama-sama mencari nafkah.

Tidak seperti tadi Minggu (02/02/2025) pengurus paguyuban mengukur satu pedagang di kasih 2 meter lapaknya yang lapaknya lebih 2 meter dimintai biaya entah buat apa biaya tersebut.

Hal ini Pemerintah Kabupaten Magetan harus turun tangan agar keruwetan yang terjadi di CFD bisa diatasi karena sebelumnya sudah ada paguyubanya namun ada paguyuban tandingan.

Untuk itu Pj. Bupati dan Pj. Sekda Magetan harus ambil tidakan serius karena ini urusan perut jangan sampai terjadi permaslahan yang lebih ruyam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *